Space Iklan Banner

Memahami 7 Macam Letak dalam Ilmu Geografi: Pengertian, Gambar, dan Contohnya

Daftar Isi

 


Ilmu geografi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi serta interaksi antara manusia dan lingkungan. Istilah "geografi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "geo" yang berarti bumi dan "graphia" yang berarti tulisan atau deskripsi. Dengan demikian, geografi dapat diartikan sebagai deskripsi tentang bumi. Ilmu ini melibatkan berbagai pendekatan, baik dari segi fisik maupun sosial, untuk memahami dan menganalisis struktur, proses, dan pola yang terjadi di bumi.

Salah satu aspek penting dalam ilmu geografi adalah pembagian ruang. Geografi tidak hanya mempelajari lokasi fisik suatu tempat, tetapi juga bagaimana manusia berinteraksi dengan ruang tersebut. Konsep ruang dalam geografi mencakup berbagai dimensi, termasuk jarak, kedekatan, dan distribusi. Ilmu geografi membahas dua aspek utama: geografi fisik dan geografi manusia.

 

Geografi Fisik

Geografi fisik adalah cabang geografi yang mempelajari elemen-elemen alami di bumi, seperti iklim, vegetasi, tanah, air, dan bentuk lahan. Ilmu ini berfokus pada bagaimana proses-proses alam membentuk lingkungan fisik dan bagaimana berbagai elemen ini saling berinteraksi. Berikut adalah beberapa sub-bidang dalam geografi fisik:

  1. Morfologi Permukaan Bumi: Sub-bidang ini mempelajari bentuk-bentuk fisik bumi, seperti pegunungan, lembah, dataran, dan lainnya. Proses pembentukan bentuk-bentuk ini, seperti erosi, sedimentasi, dan aktivitas geologis lainnya, menjadi fokus utama penelitian dalam morfologi.

  2. Iklim dan Cuaca: Geografi fisik juga mencakup kajian tentang iklim dan cuaca. Iklim merupakan kondisi atmosfer dalam jangka waktu yang lama, sementara cuaca adalah kondisi atmosfer pada waktu tertentu. Penelitian di bidang ini meliputi analisis pola cuaca, perubahan iklim, dan dampaknya terhadap lingkungan serta kehidupan manusia.

  3. Hidrologi: Ini adalah studi tentang air di bumi, termasuk siklus hidrologi, distribusi air tawar, sungai, danau, serta dampak aktivitas manusia terhadap sumber daya air. Hidrologi sangat penting untuk manajemen sumber daya air dan mitigasi bencana seperti banjir.

  4. Vegetasi dan Ekosistem: Geografi fisik juga mempelajari jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yang ada di berbagai wilayah. Hal ini mencakup analisis tentang flora dan fauna, serta interaksi antara keduanya dan lingkungan fisik.

  5. Tanah dan Pedologi: Tanah merupakan lapisan paling atas dari bumi yang mendukung kehidupan. Bidang ini mengkaji proses pembentukan tanah, jenis-jenis tanah, serta penggunaannya dalam pertanian dan dampaknya terhadap lingkungan.

 

Geografi Manusia

Berbeda dengan geografi fisik, geografi manusia lebih berfokus pada aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang memengaruhi pemukiman manusia dan interaksi mereka dengan lingkungan. Bidang ini mencakup kajian tentang distribusi populasi, urbanisasi, penggunaan lahan, dan dampak kebijakan sosial. Berikut adalah beberapa sub-bidang yang termasuk dalam geografi manusia:

  1. Populasi dan Demografi: Kajian ini meliputi analisis jumlah, distribusi, dan karakteristik populasi manusia. Faktor-faktor seperti migrasi, pertumbuhan penduduk, dan struktur usia menjadi fokus dalam studi demografi.

  2. Ekonomi dan Penggunaan Lahan: Geografi manusia juga mempelajari bagaimana aktivitas ekonomi memengaruhi penggunaan lahan. Ini mencakup analisis pola distribusi industri, pertanian, perdagangan, dan dampaknya terhadap lingkungan.

  3. Urbanisasi: Proses urbanisasi menjadi salah satu fokus utama dalam geografi manusia. Penelitian ini mencakup pertumbuhan kota, dinamika sosial di kawasan perkotaan, serta masalah-masalah yang muncul akibat urbanisasi, seperti kemacetan, polusi, dan perumahan.

  4. Budaya dan Identitas: Geografi manusia juga mengkaji bagaimana budaya, tradisi, dan identitas masyarakat terbentuk dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini mencakup studi tentang bahasa, agama, dan kebiasaan masyarakat di berbagai wilayah.

  5. Politik dan Kebijakan Ruang: Bidang ini mempelajari bagaimana kebijakan pemerintah memengaruhi penggunaan ruang dan distribusi sumber daya. Analisis tentang konflik wilayah, batas negara, dan perencanaan wilayah juga menjadi fokus dalam geografi politik.

 

Metode Penelitian dalam Geografi

Metode penelitian dalam ilmu geografi sangat beragam dan mencakup penggunaan teknik kuantitatif dan kualitatif. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:

  1. Penginderaan Jauh (Remote Sensing): Teknologi ini memungkinkan pengamatan objek di bumi dari jarak jauh, biasanya menggunakan satelit atau pesawat terbang. Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memonitor perubahan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya.

  2. Sistem Informasi Geografis (SIG): SIG adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mempresentasikan data geospasial. Dengan menggunakan SIG, peneliti dapat membuat peta tematik yang menggambarkan berbagai fenomena geografi.

  3. Survei dan Wawancara: Metode ini melibatkan pengumpulan data langsung dari responden atau masyarakat. Survei dapat dilakukan secara kuantitatif dengan kuesioner atau secara kualitatif melalui wawancara mendalam.

  4. Analisis Statistik: Penggunaan analisis statistik sangat penting dalam geografi untuk memahami pola dan tren dalam data. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

  5. Studi Kasus: Penelitian studi kasus dilakukan untuk memahami fenomena geografi tertentu dalam konteks yang lebih mendalam. Ini melibatkan analisis rinci terhadap satu lokasi atau peristiwa tertentu.

     

Peran Ilmu Geografi dalam Kehidupan

Ilmu geografi memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Beberapa kontribusi utama ilmu geografi antara lain:

  1. Perencanaan Wilayah: Geografi membantu dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah dengan mempertimbangkan faktor fisik dan sosial. Ini sangat penting untuk menciptakan pemukiman yang berkelanjutan dan efisien.

  2. Pengelolaan Sumber Daya Alam: Pengetahuan geografi sangat diperlukan dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti air, tanah, dan hutan. Dengan memahami distribusi dan potensi sumber daya, keputusan pengelolaan dapat dilakukan secara lebih bijaksana.

  3. Mitigasi Bencana: Ilmu geografi juga berkontribusi dalam mitigasi bencana, seperti banjir, gempa bumi, dan letusan gunung berapi. Dengan mempelajari pola dan risiko bencana, langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.

  4. Kebijakan Lingkungan: Geografi memberikan wawasan tentang interaksi antara manusia dan lingkungan, sehingga dapat mendukung penyusunan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.

  5. Pendidikan dan Kesadaran Sosial: Ilmu geografi berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu lingkungan dan sosial. Melalui pendidikan geografi, generasi muda dapat diajarkan tentang keterkaitan antara manusia dan lingkungan.

 

 

1. Letak Astronomis

Yang dimaksud letak astronomis ialah letak suatu tempat dihubungkan dengan posisi garis lintang dan garis bujur, yang akan membentuk suatu titik koordinat.

Garis lintang ialah garis-garis paralel pada pola bumi yang sejajar dengan ekuator (khatulistiwa). Jadi, lintang utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah utara ekuator, sedangkan lintang selatan (LS) berarti semua posisi atau tempat yang terletak di sebelah selatan ekuator. Jarak antarlintang diukur dengan satuan derajat. Lintang terendah adalah 0o (ekuator) dan lintang tertinggi adalah 90o (kutub utara dan kutub selatan).

Yang dimaksud garis bujur (meridian) ialah semua garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, tegak lurus pada garis lintang. Semua meridian adalah setengah lingkaran besar. Banyak sekali meridian dapat ditarik, namun agar tidak terlalu rapat, dibuat tiap 15oMeridian Greenwich adalah meridian nol atau meridian pangkal atau garis bujur 0° yang disepakati dalam Kongres Meridian Internasional di Washington tahun 1884.

Secara astronomis, dilihat dari letak garis lintangnya, Indonesia terletak di antara 6° LU 11° LS, berarti sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan dengan batas paling utara 6° LU dan batas paling selatan 11° LS, serta jarak lintang 17°. Jika dilihat dari letak garis bujur Indonesia terletak di belahan bumi timur (diukur dari garis bujur 0°) yaitu di antara 95° LU  141° BT yang berarto batas paling barat 95° BT dan batas paling timur 141° BT serta jarak bujur 46°.

Letak astronomis Indonesia, yaitu terletak pada 6o LU  11o LS dan 95o BT  141o BT.

Letak astronomis yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di daerah iklim tropis. Daerah iklim tropis terdapat di antara 23 ½ o LU atautropic of cancer, dan 23 ½ o LS atau tropic of capricorn. Hal ini mengakibatkan temperatur di Indonesia cukup tinggi (antara 26o  28oC), curah hujan cukup banyak (antara 700  7.000 mm/tahun), terjadi hujan zenital (hujan naik ekuator), dan proses pelapukan batu-batuan cukup cepat serta terdapat berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan.

Letak astronomis mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu kira-kira 3 jam (tepatnya 46 x 4 menit = 184 menit) antara bagian paling timur dan paling barat Indonesia. Sejak tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan pembagian daerah waktu yang baru, menggantikan pembagian daerah waktu yang lama yang berlaku sejak 1 Januari 1964.

Dengan berlakunya pembagian daerah waktu baru ini, terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat. Mari kita lihat pembagian daerah waktu di Indonesia sekarang ini.
peta pembagian daerah waktu di indonesia
 Daerah Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)
Waktu Indonesia Bagian Barat berdasarkan meridian pangkal 105o BT, meliputi seluruh provinsi di Sumatera, seluruh provinsi di Jawa, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih waktu 7 jam lebih awal dari waktu Greenwich).
 Daerah Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)
Waktu Indonesia Bagian Tengah berdasarkan meridian pangkal 120o BT, meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, dan seluruh provinsi di Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal dari waktu Greenwich).
 Daerah Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
Waktu Indonesia Bagian Timur berdasarkan meridian pangkal 135o BT, meliputi seluruh provinsi di Irian Jaya (Papua), Maluku, dan Maluku Utara (mempunyai selisih waktu 9 jam lebih awal dari waktu Greenwich).

Keliling bumi kita adalah 360°, sedangkan jumlah pembagian waktu dunia 24 jam dalam 1 hari. Hasil pembagian keliling bumi dengan pembagian waktu dunia adalah 15°, sehingga setiap perputaran bumi 15° terjadi perbedaan waktu 1 jam.

2. Letak Maritim
Letak maritim adalah letak suatu tempat ditinjau dari sudut kelautan. Yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh laut dan sebagainya. Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni:
 Bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik
 Bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia
 Bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan

Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting dalam percaturan politik dunia.

3. Letak Geomorfologis
Letak geomorfologis adalah letak berdasarkan morfologi suatu tempat di muka bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Letak geomorfologis Indonesia sangat dipengaruhi oleh proses geologis yang terjadi. Bervariasinya bentuk lahan (landform) di Indonesia menimbulkan terjadinya perbedaan letak geomorfologis. Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam hal, misalnya:
1) adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman,
2) menentukan ada tidaknya mineral-mineral dan bahan tambang yang dikandung oleh batuan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.
3) menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat yang morfologi daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil, dan
4) perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.

4. Letak Geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan jalur-jalur pegunungannya.

Dilihat dari formasi geologinya, kepulauan Indonesia dibagi dalam tiga zona geologi (pertemuan tiga lempeng litosfer), yaitu:
1) bagian utara berbatasan dengan tameng Asia dan perluasannya ke arah selatan tenggelam di bawah permukaan air laut, yang dikenal dengan Paparan Sunda (disebut Lempeng Asia);
2) bagian barat dan selatan dibatasi oleh ”Benua Gondwana” yang terdiri atas India, dasar Samudera Hindia, Australia, dan perluasannya ke arah utara tenggelam di bawah permukaan air, yakni Paparan Sahul (disebut Lempeng Indo-Australia);
3) bagian timur dibatasi oleh dasar Samudera Pasifik (disebut Lempeng Dasar Samudera Pasifik yang meluas ke arah barat daya).

Dilihat dari keadaan batuannya, dataran Indonesia Timur (Paparan Sahul) memiliki jenis batuan sama dengan di Benua Australia. Daerah peralihan antara kedua dataran tersebut disebut Daerah Wallace.
Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania (Sirkum Alpen Banda)
Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania (Sirkum Alpen Banda). Oleh karena itu, di Indonesia:
1) terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah,
2) sering terjadi gempa bumi, dan
3) terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak bumi, batu bara, dan bauksit.

Letak Geografis

Letak geografis ialah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi atau posisi daerah itu pada pola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Letak geografis ditentukan pula oleh letak astronomis dan letak geologis.

Jadi, kalau dilihat secara geografis, Indonesia terletak antara 6o LU  11o LS dan 95o BT  141o BT, antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, antara Benua Asia dan Benua Australia, dan pada pertemuan dua rangkaian pegunungan, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Letak geografis yang demikian menempatkan Indonesia pada posisi silang yang strategis dan baik. Hal ini dapat terlihat pada hal-hal berikut ini.
1) Indonesia terletak di daerah tropis yang panasnya merata sepanjang tahun dan hanya mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Tidak adanya musim dingin di Indonesia menyebabkan kehidupan pertanian, perikanan, dan peternakan dapat berlangsung sepanjang tahun.
2) Karena terletak di antara dua samudera yang sangat ramai jalur pelayarannya, ditambah dengan adanya kekayaan flora, fauna, dan sumber-sumber mineral, akan sangat menunjang lalu lintas perdagangan dan menambah sumber devisa negara.
3) Letak di antara dua benua besar menyebabkan Indonesia memiliki iklim musim yang bergantian setiap 6 bulan sekali, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Iklim tersebut sangat berpengaruh baik terhadap usaha perkebunan, seperti teh, karet, kopi, tembakau, tebu, dan sebagainya. Tentu saja ini dapat membuat Indonesia memperbesar ekspor hasil-hasil perkebunan tersebut.
4) Karena terletak pada daerah lipatan muda maka sangat dimungkinkan pengeksploitasian terhadap sumber-sumber mineral, seperti minyak bumi, batu bara, besi, nikel, dan lain-lain.
letak geografis indonesia dalam posisi silang
Kendati demikian, pengaruh posisi silang Indonesia juga memiliki pengaruh atau dampak negatif, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) pencurian ikan yang dilakukan oleh para nelayan dari negara lain, karna sumber daya alam di negara tersebut sangat sedikit.
2) pengambilan batas wilayah Indonesia yang dilakukan oleh negara tetangga karena pengawasan di wilayah darat maupun laut kurang ketat.

6. Letak Ekonomis
Letak ekonomis ialah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura.

Negara tetangga Indonesia ini tersebut membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan dari Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.

7. Letak Sosiokultural
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya. Indonesia, secara sosiogeografis-kultural, terletak di simpang empat jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri atas berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.

Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang mengalami masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.

Dengan melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia umumnya, dan Asia Tenggara khususnya, berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, AFF Cup, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.

Luas wilayah negara Indonesia adalah 9,8 juta km2 yang terdiri dari lautan dan daratan yang berupa pulau kecil dan pulau besar, sehingga dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. 7,9 juta km2 atau 81% wilayah Indonesia terdiri dari lautan, sedangkan daratannya ±1,9 juta km2 atau 19%.

Wilayah Indonesia terdiri dari 18.110 pulau, 6.004 pulau telah memiliki nama, dan yang berpenghuni sebanyak 931 pulau. Semakin luas suatu wilayah semakin besar kesempatannya untuk memperoleh keuntungan dengan keleluasaan ruang dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
Tabel Luas Pula-Pulau di Indonesia
No.
Nama Pulau
Luas (km2)
1.
Kalimantan (wilayah RI)
574.194
2.
Sumatra
480.847
3.
Papua (Irian Jaya)
365.466
4.
Sulawesi
191.671
5.
Jawa dan Madura
127.569
6.
Maluku
77.870
7.
Bali dan Nusa Tenggara
73.137
Luas daratan Indonesia
1.890.754

Dari negara-negara di dunia, luas wilayah Kepulauan Indonesia menduduki urutan ke-13, sedangkan di Asia Tenggara, luas Kepulauan Indonesia menduduki urutan pertama atau negara yang terluas.
Tabel Luas Daratan Indonesia Dibandingkan dengan Luas Daratan Negara Lain
No.
Nama Negara
Luas (km2)
No.
Nama Negara
Luas (km2)
1.
Rusia
17.075.200
12.
Meksiko
1.964.382
2.
Kanada
9.970.610
13.
Indonesia
1.890.754
3.
RRC
9.571.300
14.
Myanmar
676.552
4.
Brasil
8.547.404
15.
Thailand
513.115
5.
Amerika Serikat
9.629.047
16.
Filipina
300.000
6.
Australia
7.682.300
17.
Vietnam
331.690
7.
India
3.165.596
18.
Malaysia
329.758
8.
Argentina
2.780.400
19.
Laos
236.800
9.
Arab Saudi
2.240.000
20.
Kamboja
181.035
10.
Sudan
2.505.800
21.
Brunei Darusalam
5.765
11.
Kongo
2.344.885
22.
Singapura
648

 

Posting Komentar

Space Iklan Banner