Pengertian Disposable Income: Komponen, Faktor dan Cara Menghitungnya
Pengertian Disposable Income
Disposable income adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang ekonomi untuk menjelaskan tentang pendapatan yang tersisa setelah dikurangi oleh pajak. Dalam hal ini, disposable income dapat diartikan sebagai pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi individu atau keluarga.
Pendapatan yang digunakan untuk membayar pajak seperti pajak penghasilan atau pajak pertambahan nilai (PPN) dapat dikatakan sebagai pengeluaran wajib yang tidak dapat dihindari oleh individu atau keluarga. Oleh karena itu, disposable income akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan finansial yang dimiliki oleh individu atau keluarga.
Komponen Disposable Income
Terdapat beberapa komponen yang membentuk disposable income, yaitu:
Pendapatan dari pekerjaan: Pendapatan yang diterima dari pekerjaan yang dilakukan oleh individu atau keluarga. Pendapatan ini dapat berasal dari gaji atau upah, bonus, tunjangan, dan lain-lain.
Pendapatan dari investasi: Pendapatan yang diterima dari investasi seperti bunga bank, dividen saham, atau keuntungan dari penjualan aset.
Pendapatan dari jasa: Pendapatan yang diterima dari jasa yang ditawarkan oleh individu atau keluarga seperti jasa tukang, jasa kebersihan, atau jasa lainnya.
Pendapatan dari transfer: Pendapatan yang diterima dari transfer pemerintah seperti bantuan sosial, tunjangan anak, pensiun, atau bantuan lainnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disposable Income
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besarnya disposable income yang dimiliki oleh individu atau keluarga, di antaranya:
Tingkat Inflasi: Tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan harga-harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Hal ini dapat menyebabkan pengeluaran yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga disposable income yang tersisa akan berkurang.
Tingkat Pajak: Tingkat pajak yang tinggi akan menyebabkan penghasilan yang diterima oleh individu atau keluarga juga akan berkurang. Hal ini akan berdampak pada besarnya disposable income yang tersedia.
Tingkat Suku Bunga: Tingkat suku bunga yang tinggi akan membuat biaya pinjaman lebih mahal. Hal ini dapat menurunkan kemampuan untuk melakukan investasi yang dapat meningkatkan penghasilan dan juga mengurangi disposable income.
Perubahan Kondisi Ekonomi: Perubahan kondisi ekonomi seperti resesi atau krisis keuangan dapat mempengaruhi pendapatan yang diterima oleh individu atau keluarga. Jika kondisi ekonomi memburuk, banyak perusahaan yang melakukan pemotongan tenaga kerja atau mengurangi gaji karyawan, sehingga akan berdampak pada besarnya disposable income yang tersedia.
Pentingnya Disposable Income
Disposable income memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi, di antaranya:
Mengukur Tingkat Kesejahteraan: Besarnya disposable income yang dimiliki oleh individu atau keluarga dapat menjadi indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan yang dimiliki. Semakin tinggi disposable income yang dimiliki, semakin baik pula tingkat kesejahteraan yang dapat dirasakan.
Memenuhi Kebutuhan Konsumsi: Disposable income merupakan pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya. Dengan adanya disposable income yang mencukupi, individu atau keluarga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi yang dibutuhkan.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Besarnya disposable income yang tersedia juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya disposable income yang cukup, individu atau keluarga dapat melakukan konsumsi yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meningkatkan Ketersediaan Lapangan Kerja: Dengan besarnya disposable income yang dimiliki oleh masyarakat, permintaan akan barang dan jasa juga akan meningkat. Hal ini dapat mendorong perusahaan untuk memperluas produksi dan membuka lapangan kerja baru untuk memenuhi permintaan tersebut.
Cara Menghitung Pendapatan Tersedia (Disposable Income)
Pendapatan Tersedia atau yang umumnya dikenal dengan istilah Disposable Income adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan pajak yang harus dibayarkan dan pengeluaran yang harus dipenuhi. Pendapatan tersedia sangat penting untuk diketahui karena dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar pendapatan yang dapat digunakan untuk konsumsi atau tabungan.
Menghitung Pendapatan Tersedia
Untuk menghitung pendapatan tersedia, terlebih dahulu kita harus mengetahui komponen-komponen yang terlibat dalam perhitungannya, yaitu pendapatan bruto, pajak dan pengeluaran. Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung pendapatan tersedia:
1. Menghitung Pendapatan Bruto
Pendapatan bruto adalah jumlah pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan pajak dan pengeluaran. Pendapatan bruto dapat berasal dari berbagai sumber seperti gaji, bonus, keuntungan usaha, dan lain sebagainya. Untuk menghitung jumlah pendapatan bruto, dapat dilakukan dengan menjumlahkan semua pendapatan yang diterima dalam satu periode.
2. Menghitung Pajak
Pajak adalah beban yang harus dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan peraturan yang berlaku. Pajak yang harus dibayarkan dapat bervariasi tergantung dari sumber pendapatan dan tingkat pajak yang berlaku. Beberapa jenis pajak yang umumnya dikenakan adalah pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak properti. Untuk menghitung pajak yang harus dibayarkan, dapat dilakukan dengan mengalikan pendapatan bruto dengan persentase pajak yang berlaku.
3. Menghitung Pengeluaran
Pengeluaran adalah pengeluaran yang harus dipenuhi setiap bulannya. Pengeluaran dapat berasal dari berbagai kebutuhan seperti kebutuhan pokok, tagihan listrik, tagihan telepon, dan lain sebagainya. Untuk menghitung total pengeluaran, dapat dilakukan dengan menjumlahkan semua pengeluaran yang harus dipenuhi dalam satu periode.
4. Menghitung Pendapatan Tersedia
Setelah mengetahui jumlah pendapatan bruto, pajak dan pengeluaran, selanjutnya kita dapat menghitung pendapatan tersedia dengan menggunakan rumus berikut:
Pendapatan Tersedia = Pendapatan Bruto - Pajak - Pengeluaran
Dengan menggunakan rumus tersebut, kita dapat mengetahui jumlah pendapatan yang tersedia setiap bulannya.
Pentingnya Memahami Pendapatan Tersedia
Mengetahui jumlah pendapatan tersedia sangat penting karena dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar pendapatan yang tersedia untuk digunakan. Dengan mengetahui jumlah pendapatan tersedia, kita dapat merencanakan pengeluaran dan tabungan yang sesuai dengan kemampuan finansial kita.
Selain itu, jumlah pendapatan tersedia juga dapat digunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan finansial yang lebih besar seperti membeli rumah atau mobil. Dengan mengetahui batas pendapatan tersedia, kita dapat meminimalisir risiko terjebak dalam utang yang berlebihan.
Contoh Perhitungan Disposable Income
Untuk menghitung Disposable Income, Anda perlu mengurangkan pajak dan potongan wajib lainnya dari total pendapatan bruto Anda. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Tentukan total pendapatan bruto Anda, yang mungkin termasuk gaji, bonus, dan pendapatan lainnya.
- Hitung total pajak penghasilan dan potongan lainnya seperti iuran pensiun atau asuransi kesehatan yang wajib.
- Kurangkan total pajak dan potongan dari pendapatan bruto Anda.
Rumusnya adalah:
Contoh Perhitungan:
Misalkan Anda memiliki pendapatan bruto sebesar Rp 15.000.000 per bulan. Anda membayar Rp 2.000.000 untuk pajak penghasilan dan Rp 500.000 untuk iuran pensiun.
Maka, Disposable Income Anda adalah:
Jadi, Disposable Income Anda per bulan adalah Rp 12.500.000. Ini adalah jumlah uang yang Anda miliki untuk pengeluaran pribadi setelah semua potongan wajib.
Contoh Lainnya:
berikut adalah contoh perhitungan Disposable Income:
Misalkan seorang karyawan memiliki pendapatan bulanan sebesar Rp 10.000.000. Pajak yang harus dibayarkan setiap bulan adalah 10% dari pendapatannya. Maka, Disposable Income dapat dihitung sebagai berikut:
Jadi, Disposable Income yang dimiliki oleh karyawan tersebut adalah Rp 9.000.000
Kesimpulan
Disposable income merupakan pendapatan yang tersisa setelah dikurangi oleh pajak. Besarnya disposable income dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan finansial yang dimiliki oleh individu atau keluarga. Faktor-faktor seperti tingkat inflasi, pajak, suku bunga, dan kondisi ekonomi dapat mempengaruhi besarnya disposable income yang tersedia. Disposable income memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi, di antaranya untuk mengukur tingkat kesejahteraan, memenuhi kebutuhan konsumsi, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan ketersediaan lapangan kerja. Oleh karena itu, penting bagi individu atau keluarga untuk mengelola disposable income dengan bijak agar dapat memenuhi kebutuhan finansial yang diperlukan.
Posting Komentar