Pengertian Psychological Pricing: Faktor, Keuntungan, Contoh Kasus dan Penerapannya
Sumber Gambar :netsuite.com |
Psychological Pricing adalah sebuah strategi pemasaran yang digunakan untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap harga suatu produk atau layanan. Strategi ini didasarkan pada prinsip bahwa konsumen cenderung mempertimbangkan bukan hanya nilai fungsional produk, tetapi juga nilai psikologisnya. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, harga yang ditetapkan dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap produk tersebut dan meningkatkan kemungkinan pembelian.
Pengertian Psychological Pricing
Psychological Pricing berfokus pada bagaimana harga dapat memengaruhi perilaku konsumen. Strategi ini mengacu pada penggunaan angka-angka tertentu pada harga yang memberikan kesan lebih murah atau lebih mahal daripada harga sebenarnya. Secara umum, harga yang berakhiran dengan angka 9 atau angka yang tidak bulat seperti 99, 95, atau 49,99 cenderung memberikan kesan harga yang lebih rendah daripada angka bulat seperti 100, 200, atau 50.
Selain itu, strategi ini juga menggunakan teknik seperti penghargaan yang ditampilkan dalam bentuk diskon atau penurunan harga yang membuat konsumen merasa bahwa mereka mendapatkan "penawaran khusus" yang membuat mereka merasa diuntungkan.
Faktor Psikologis dalam Psychological Pricing
Ada beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi cara konsumen merespon terhadap harga. Salah satunya adalah "nilai relatif". Konsumen cenderung membandingkan harga produk dengan harga produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing. Jika harga produk tersebut lebih rendah daripada pesaing, konsumen cenderung merasa bahwa mereka mendapatkan nilai yang lebih baik dan cenderung memilih produk tersebut.
Selain itu, konsep "harga yang wajar" juga memainkan peran penting dalam persepsi konsumen terhadap harga. Jika harga produk terlalu rendah, konsumen mungkin meragukan kualitas produk tersebut dan cenderung memilih produk yang lebih mahal dengan harga yang dianggap "wajar".
Keuntungan dari Psychological Pricing
Salah satu keuntungan utama dari Psychological Pricing adalah meningkatkan daya tarik produk dan meningkatkan penjualan. Dengan menggunakan angka-angka tertentu pada harga, konsumen akan cenderung lebih tertarik untuk membeli produk tersebut dibandingkan dengan produk serupa yang ditawarkan dengan harga yang sama, tetapi tanpa menggunakan teknik Psychological Pricing.
Selain itu, strategi ini juga dapat membantu meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi daripada biaya produksi, perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak laba dan memaksimalkan pendapatannya.
Contoh Kasus Psychological Pricing
Salah satu contoh paling terkenal dari penggunaan Psychological Pricing adalah di pasar ritel. Banyak toko sering menggunakan harga yang berakhiran dengan angka 9, seperti 9,99 atau 49,99 pada produk mereka. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan harga yang lebih murah bagi konsumen, sehingga membuat mereka lebih tertarik untuk membeli.
Selain itu, beberapa perusahaan juga menggunakan teknik diskon atau penurunan harga untuk meningkatkan daya tarik produk. Misalnya, sebuah toko pakaian bisa menawarkan diskon 50% pada produk, sehingga harga yang ditampilkan menjadi lebih murah dan membuat konsumen merasa mendapatkan "penawaran khusus".
Berbagai contoh psychological pricing yang sering digunakan dalam dunia bisnis dan mungkin sudah pernah Anda temui, antara lain:
- Harga Penyisipan Angka Sembilan
Penjual ritel sering menggunakan angka sembilan di akhir harga produk mereka. Sebagai contoh, pakaian dijual seharga Rp199.000 atau barang elektronik seharga Rp9.990.000. Walaupun perbedaannya kecil, angka sembilan ini menciptakan persepsi bahwa harga lebih rendah, sehingga mendorong pembelian.
- Diskon dan Penurunan Harga
Ketika sebuah produk dijual dengan label "Diskon 50%", ini menciptakan persepsi bahwa pelanggan sedang menghemat uang, meskipun harga diskon mungkin masih menguntungkan penjual. Contoh lain adalah "Harga khusus", yang memberikan kesan kesepakatan istimewa.
- Penawaran Khusus dengan Waktu Terbatas
Tawaran harga khusus atau diskon dalam waktu terbatas menciptakan tekanan waktu bagi pelanggan untuk segera membeli. Contohnya, "Penawaran berlaku hari ini" atau "Penawaran akhir pekan".
- Bundle Pricing
Restoran atau rumah makan sering menawarkan menu makanan yang berisi beberapa item dengan harga lebih rendah daripada jika dibeli secara terpisah. Konsep ini menciptakan persepsi nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan.
- Pricing Tiers
Perusahaan software biasanya memiliki tingkat langganan yang berbeda, misalnya "Basic", "Pro", dan "Enterprise". Pelanggan diminta untuk memilih tingkat yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka, menciptakan kesan fleksibilitas dan nilai.
- Harga Kustom
Beberapa dealer mobil dapat menawarkan harga yang disesuaikan untuk pelanggan yang melakukan negosiasi. Ini memberikan persepsi bahwa pelanggan mendapatkan penawaran yang lebih baik.
Penerapan Strategi Psychological Pricing dalam Bisnis
Strategi psychological pricing adalah pendekatan yang digunakan dalam penetapan harga berdasarkan psikologi konsumen untuk mempengaruhi perilaku mereka. Jika Anda ingin menggunakan strategi ini dalam bisnis Anda, berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan.
Penelitian Pasar
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami pasar bisnis Anda dan pesaing. Identifikasi tren harga, preferensi pelanggan, dan kebutuhan yang dapat memengaruhi strategi penetapan harga bisnis Anda.Segmentasi Pelanggan
Bagi dan kelompokkan pelanggan bisnis Anda ke dalam segmen berdasarkan perilaku pembelian, preferensi harga, atau kebutuhan. Hal ini akan memudahkan Anda untuk menyesuaikan strategi pricing untuk setiap segmen pelanggan.Penetapan Harga Tertinggi
Tentukan harga tertinggi yang masih dapat diterima oleh pelanggan. Hal ini dapat menjadi titik awal yang menguntungkan untuk menetapkan harga produk atau layanan Anda.Penyisipan Angka Sembilan
Saat menetapkan harga, pertimbangkan untuk menggunakan angka sembilan di akhir harga. Misalnya, Rp199.000 daripada Rp200.000. Penggunaan angka ini dapat menciptakan kesan harga yang lebih rendah bagi pelanggan.Diskon dan Penawaran Khusus
Manfaatkan diskon atau penawaran khusus dengan bijaksana. Gunakan frasa seperti "Hemat 50%" atau "Harga spesial" untuk menarik perhatian pelanggan. Pastikan diskon tersebut dapat menciptakan persepsi nilai yang baik.Dynamic Pricing
Jika memungkinkan, pertimbangkan penggunaan dynamic pricing yang dapat menyesuaikan harga berdasarkan permintaan atau waktu. Hal ini dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan penjualan dan meningkatkan keuntungan.Informasikan Harga dengan Jelas
Pastikan pelanggan memahami harga dan penawaran yang Anda tawarkan. Komunikasikan harga secara jelas, termasuk diskon atau penawaran khusus, agar pelanggan merasa terdorong untuk membeli.
Dengan menerapkan strategi psychological pricing dalam bisnis Anda, Anda dapat meningkatkan daya tarik produk atau layanan Anda serta mempengaruhi perilaku konsumen secara positif.
Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Psychological Pricing adalah strategi pemasaran yang menggunakan faktor psikologis untuk mempengaruhi persepsi konsumen terhadap harga produk. Dengan menggunakan teknik-teknik seperti angka-angka khusus pada harga dan penawaran diskon, perusahaan dapat meningkatkan daya tarik dan penjualan produk mereka. Namun, perlu diingat bahwa strategi ini juga harus diimbangi dengan kualitas produk yang baik agar tidak menimbulkan kesan negatif pada konsumen.
Posting Komentar