Space Iklan Banner

Model Pembelajaran: Pengertian, Ciri, Jenis- jenis dan Macam Contoh Model Pembelajaran

Daftar Isi

 

Sumber Gambar: detik.com

Pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran merupakan suatu sistem atau metode yang digunakan untuk mengarahkan proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pengertian, ciri, jenis, dan macam contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan.

 

Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu kerangka kerja atau rencana yang digunakan untuk mengatur proses pembelajaran. Model ini memberikan panduan kepada guru maupun peserta didik dalam mengorganisir dan menyusun materi pembelajaran. Dengan adanya model pembelajaran, proses pembelajaran dapat menjadi lebih terstruktur dan terarah, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih efektif. Model pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

Model pembelajaran adalah suatu metode atau cara yang digunakan oleh para pendidik untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Model ini berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dan bagi siswa dalam belajar. Dengan adanya model pembelajaran, proses pembelajaran diharapkan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

Model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu strategi yang dipilih oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Model ini berperan penting dalam membantu guru dalam menentukan materi, metode, dan evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dalam dunia pendidikan, terdapat banyak sekali model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para ahli pendidikan. Setiap model memiliki ciri khas dan keunggulan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat sangatlah penting dalam proses pembelajaran.

Beberapa contoh model pembelajaran yang sering digunakan adalah model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran berbasis proyek. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat tentang ketiga model tersebut.

  1. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model yang banyak digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Model ini menekankan pada kerja sama antar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam model ini, setiap siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif dan saling membantu dalam proses belajar.

Model pembelajaran kooperatif juga mendorong adanya interaksi yang positif antara siswa, sehingga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosional mereka. Selain itu, model ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena adanya rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya.

  1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) adalah salah satu model yang menekankan pada pemecahan masalah sebagai metode pembelajaran. Dalam model ini, siswa akan diberikan suatu masalah yang nyata dan kompleks yang kemudian harus dipecahkan melalui proses belajar yang sistematis.

PBM menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Selain itu, model ini juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari dan mengolah informasi serta meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menyelesaikan masalah.

  1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek (PBP) adalah model yang menekankan pada pembelajaran melalui proyek atau tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. Dalam model ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan praktis dan kreativitas melalui proses pembuatan suatu produk atau karya yang nyata.

PBP memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap proyek yang mereka kerjakan. Selain itu, model ini juga dapat meningkatkan kemampuan kerjasama, presentasi, dan pemecahan masalah siswa.

 

 

Ciri-ciri Model Pembelajaran

Ada beberapa ciri yang harus dimiliki oleh model pembelajaran yang baik, di antaranya adalah relevan, interaktif, dan variatif. Model pembelajaran yang relevan artinya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu, model pembelajaran juga harus interaktif, artinya melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dan mempermudah pemahaman materi. Terakhir, model pembelajaran yang baik juga harus variatif, artinya menggunakan berbagai macam metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Pembelajaran adalah proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pembelajaran, individu dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan demikian, pemilihan model pembelajaran yang tepat menjadi kuncinya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Model pembelajaran adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengatur dan memfasilitasi proses pembelajaran. Model ini adalah panduan bagi guru dalam merancang kegiatan belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan adanya berbagai macam model pembelajaran, guru dapat memilih model yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik.

Namun, tidak semua model pembelajaran cocok untuk digunakan dalam setiap situasi dan kondisi. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru untuk mengetahui ciri-ciri dari model pembelajaran yang ada. Dengan memahami ciri-ciri tersebut, guru dapat memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri model pembelajaran yang perlu diketahui.

  1. Tujuan Pembelajaran yang Jelas

Model pembelajaran yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan pembelajaran yang ditetapkan harus dapat diukur sehingga guru dapat mengevaluasi apakah tujuan tersebut telah tercapai. Dengan adanya tujuan yang jelas, peserta didik dapat memahami apa yang harus dicapai dan guru dapat menyusun kegiatan pembelajaran yang relevan dengan tujuan tersebut.

  1. Berbasis Teori Belajar

Setiap model pembelajaran didasarkan pada teori belajar tertentu yang menggambarkan bagaimana peserta didik memperoleh pengetahuan dan memahami konsep yang diajarkan. Teori belajar yang digunakan juga harus sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sebagai contoh, model pembelajaran cooperative learning didasarkan pada teori belajar sosial yang menekankan pentingnya interaksi antara peserta didik dalam pembelajaran.

  1. Mengaktifkan Peserta Didik

Model pembelajaran yang baik adalah model yang dapat mengaktifkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik harus terlibat dalam proses belajar dan bukan hanya menjadi objek yang menerima materi yang diajarkan. Dengan melibatkan peserta didik secara aktif, mereka dapat lebih memahami konsep yang diajarkan dan mengembangkan keterampilan dan sikap yang dibutuhkan.

  1. Menyediakan Berbagai Macam Strategi Pembelajaran

Model pembelajaran yang efektif harus menyediakan berbagai macam strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, oleh karena itu, model pembelajaran yang baik harus dapat memfasilitasi berbagai macam gaya belajar tersebut. Dengan adanya berbagai macam strategi, peserta didik dapat memilih strategi yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka dan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik.

  1. Terintegrasi dengan Teknologi

Kemajuan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, model pembelajaran yang baik harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi, peserta didik dapat memperoleh akses ke berbagai sumber belajar yang lebih luas dan dapat meningkatkan keterampilan teknologi mereka.

  1. Berorientasi pada Hasil

Model pembelajaran yang efektif adalah model yang berorientasi pada hasil. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran tersebut harus mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif. Selain itu, model pembelajaran juga harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami konsep yang diajarkan dan menerapkannya dalam situasi yang berbeda.

  1. Mendorong Kolaborasi dan Komunikasi

Model pembelajaran yang baik harus mendorong peserta didik untuk bekerja sama dan berkomunikasi satu sama lain. Dengan adanya kolaborasi dan komunikasi, peserta didik dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan juga dapat belajar dari pengalaman dan pengetahuan satu sama lain. Selain itu, kolaborasi dan komunikasi juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama peserta didik.

  1. Fleksibel dan Adaptif

Setiap kelas memiliki karakteristik yang berbeda, oleh karena itu, model pembelajaran yang baik harus fleksibel dan adaptif. Model tersebut harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan dapat diadaptasi dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Dengan adanya fleksibilitas dan adaptabilitas, model pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan memahami ciri-ciri dari model pembelajaran yang ada, guru dapat memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Selain itu, guru juga dapat memodifikasi model pembelajaran yang ada agar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih efektif dan peserta didik dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari kegiatan pembelajaran.

 

Jenis-jenis Model Pembelajaran

Terdapat berbagai macam jenis model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran inkuiri, dan model pembelajaran problem based learning (PBL). Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mendorong kerja sama antara peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran yang menekankan pada proses penemuan dan eksperimen oleh peserta didik. Sedangkan model pembelajaran PBL adalah model pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah secara aktif oleh peserta didik.

Pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang baik akan membantu siswa untuk memahami materi yang diberikan dengan lebih baik. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran adalah metode atau cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Ada berbagai jenis model pembelajaran yang dapat digunakan, dan setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Artikel ini akan membahas secara mendetail dan jelas mengenai beberapa jenis model pembelajaran yang umum digunakan dalam dunia pendidikan.

1. Model Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan di sekolah-sekolah. Model ini seringkali disebut juga sebagai model pembelajaran tradisional. Model pembelajaran ini didasarkan pada sistem pendidikan yang telah ada sejak lama, di mana guru adalah satu-satunya sumber informasi dan siswa hanya sebagai penerima informasi. Guru akan memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dan siswa kemudian diharapkan untuk menghafal dan mengulang materi tersebut. Model ini lebih menekankan pada kemampuan mengingat dan mengulang daripada kemampuan pemahaman siswa.

Kelebihan dari model pembelajaran konvensional adalah mudah untuk diterapkan dan dapat digunakan di berbagai jenis mata pelajaran. Namun, model ini juga memiliki kekurangan, yaitu kurang memperhatikan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa. Hal ini dapat membuat siswa yang lambat dalam menangkap materi menjadi tertinggal dan siswa yang cepat dalam menangkap materi menjadi bosan.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah model yang menekankan pada kerja sama antara siswa. Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Setiap anggota kelompok memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan tugas tersebut. Model ini mendorong siswa untuk saling membantu dan belajar dari satu sama lain.

Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif adalah dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan keterampilan sosial siswa. Selain itu, model ini juga dapat memotivasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran menjadi lebih aktif. Namun, model ini juga memiliki kekurangan, yaitu dapat menimbulkan konflik antar siswa apabila tidak terdapat pengaturan yang baik dalam pembagian tugas.

3. Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran jigsaw adalah model yang juga menekankan pada kerja sama antara siswa, namun dengan pendekatan yang berbeda dari model kooperatif. Model ini mengharuskan setiap anggota kelompok mempelajari bagian-bagian tertentu dari materi yang sama, kemudian mereka harus saling mengajar dan membagikan informasi yang telah dipelajari kepada anggota kelompok lainnya. Dengan demikian, setiap anggota kelompok memiliki peran yang penting dalam memahami keseluruhan materi.

Kelebihan dari model pembelajaran jigsaw adalah dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama antar siswa. Selain itu, model ini juga mendorong siswa untuk aktif mencari informasi dan memahami materi secara menyeluruh. Namun, model ini juga memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk persiapan dan pelaksanaannya.

4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah adalah model yang menekankan pada penerapan teori dan konsep yang telah dipelajari dalam penyelesaian masalah yang dihadapi. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran ini, sedangkan siswa berperan sebagai pemecah masalah. Siswa ditantang untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

Kelebihan dari model pembelajaran berbasis masalah adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi situasi dunia nyata. Namun, model ini juga memiliki kekurangan, yaitu membutuhkan persiapan yang matang dan pendekatan yang berbeda dalam mengajar.

5. Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri adalah model yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir ilmiah dan memecahkan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator dan siswa diberikan kebebasan untuk mencari informasi dan menemukan solusi atas masalah yang diberikan. Model ini mendorong siswa untuk aktif dalam mencari dan memahami informasi.

Kelebihan dari model pembelajaran inkuiri adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa serta membangun kemampuan untuk memecahkan masalah secara mandiri. Namun, model ini juga memiliki kekurangan, yaitu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pelaksanaannya dan memerlukan pengetahuan yang baik dari guru dalam mengarahkan siswa.

 

Macam Contoh Model Pembelajaran

Beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran langsung, model pembelajaran tanya jawab, dan model pembelajaran diskusi. Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan cara guru memberikan penjelasan langsung kepada peserta didik. Sedangkan model pembelajaran tanya jawab adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan cara guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk merangsang pemikiran kritis. Selain itu, model pembelajaran diskusi merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan cara peserta didik berdiskusi untuk saling bertukar pendapat dan ide.

Pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Melalui pembelajaran, siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Namun, proses pembelajaran yang efektif tidak dapat terwujud tanpa adanya model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk mengelola proses pembelajaran agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan dengan lebih baik.

Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru, namun tidak semua model pembelajaran cocok untuk digunakan dalam setiap situasi. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami karakteristik dan kelebihan dari setiap model pembelajaran agar dapat memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa contoh model pembelajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.

  1. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model yang paling populer dalam proses pembelajaran di kelas. Model ini menekankan pada kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh siswa dalam kelompok kecil. Dalam model ini, siswa bekerja bersama dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Model ini berfokus pada pembelajaran yang kolaboratif, di mana setiap siswa berperan sebagai anggota tim yang saling membantu dan belajar dari satu sama lain.

  1. Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL)

Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) adalah model yang menekankan pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Dalam model ini, guru memberikan sebuah masalah yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari kepada siswa. Siswa kemudian diminta untuk mencari solusi atas masalah tersebut dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari. Model ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, bekerja secara mandiri, dan mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.

  1. Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri merupakan model yang menekankan pada proses penelitian dan eksplorasi. Dalam model ini, siswa diminta untuk melakukan observasi, mengumpulkan data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah mereka lakukan. Model ini mendorong siswa untuk menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah.

  1. Model Pembelajaran Direct Instruction

Model pembelajaran Direct Instruction adalah model yang menekankan pada pengajaran langsung dari guru kepada siswa. Dalam model ini, guru memberikan penjelasan secara langsung kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Model ini cocok untuk digunakan dalam pembelajaran yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan kompleks, seperti pada mata pelajaran matematika dan sains.

  1. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah model yang menekankan pada keterkaitan antara materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Dalam model ini, guru menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi atau konteks yang ada di sekitar siswa. Hal ini bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi siswa, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.

  1. Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran Discovery Learning adalah model yang menekankan pada proses pembelajaran yang aktif dan eksploratif. Dalam model ini, siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan atau masalah yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas siswa dalam belajar.

  1. Model Pembelajaran Problem-Solving

Model pembelajaran Problem-Solving adalah model yang menekankan pada pengembangan keterampilan pemecahan masalah. Dalam model ini, guru memberikan berbagai masalah yang menantang kepada siswa dan siswa diminta untuk mencari solusi yang tepat. Model ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mengembangkan keterampilan berpikir logis.

  1. Model Pembelajaran Role Playing

Model pembelajaran Role Playing adalah model yang menekankan pada peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, siswa diminta untuk memainkan peran tertentu dalam suatu situasi yang diberikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan memahami sudut pandang orang lain.

  1. Model Pembelajaran Games

Model pembelajaran Games adalah model yang menekankan pada pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Dalam model ini, siswa diberikan permainan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

  1. Model Pembelajaran Multimedia

Model pembelajaran Multimedia adalah model yang menekankan pada penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Dalam model ini, guru menggunakan berbagai media seperti video, audio, dan animasi untuk menyampaikan materi pelajaran. Model ini bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif bagi siswa.

Itulah beberapa contoh model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Setiap model memiliki kelebihan dan karakteristik yang berbeda, sehingga guru dapat memilih model yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam pembelajaran.

 

Setelah membaca artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan memahami pengertian, ciri, jenis, dan macam contoh model pembelajaran, guru dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran, serta memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta didik.

 

FAQ (Frequently Asked Questions)

  1. Apa itu model pembelajaran?

    • Model pembelajaran merupakan suatu sistem atau metode yang digunakan untuk mengarahkan proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
  2. Apa ciri-ciri model pembelajaran yang baik?

    • Beberapa ciri model pembelajaran yang baik adalah relevan, interaktif, dan variatif.
  3. Apa saja jenis-jenis model pembelajaran yang ada?

    • Beberapa jenis model pembelajaran antara lain model pembelajaran kooperatif, inkuiri, dan problem based learning (PBL).
  4. Apa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan?

    • Beberapa contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran langsung, tanya jawab, dan diskusi.

Posting Komentar

Space Iklan Banner