Space Iklan Banner

Master Budget Adalah: Pengertian, Jenis, Komponen dan Tahapan Penyusunan Master Budget

Daftar Isi

 

Sumber Gambar :educba.com

Master budget adalah suatu rencana keuangan yang mencakup perkiraan dan perencanaan semua biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran induk ini sangat penting bagi perusahaan karena memberikan gambaran yang jelas mengenai keuangan perusahaan dan mendukung kegiatan bisnis yang dilakukan.

Dengan adanya master budget, perusahaan dapat merencanakan dengan baik berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk setiap aspek operasional seperti produksi, pemasaran, dan administrasi. Selain itu, master budget juga membantu dalam mengatur arus kas perusahaan dan mengidentifikasi kemungkinan kekurangan dana yang dapat terjadi di masa mendatang.

 

Master Budget Adalah

Master Budget adalah sebuah rencana keuangan yang komprehensif dan terstruktur yang mencerminkan semua aktivitas keuangan dan operasional dari sebuah perusahaan atau organisasi dalam satu periode akuntansi. Rencana ini dibuat berdasarkan proyeksi bisnis dan informasi keuangan yang diperoleh dari departemen atau unit-unit bisnis yang ada di dalam perusahaan.

Master Budget biasanya disusun oleh departemen keuangan atau manajemen keuangan yang bertanggung jawab untuk membuat rencana keuangan yang realistis dan dapat dicapai. Rencana ini mencakup semua aspek keuangan, termasuk pendapatan, biaya, laba, arus kas, dan pos-pos keuangan lainnya.

Master Budget juga mencakup proyeksi yang dibuat untuk setiap bagian yang ada di perusahaan, seperti penjualan, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, dan lain-lain. Rencana ini memuat tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari perusahaan serta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Proses penyusunan Master Budget dimulai dengan merumuskan tujuan dan kebijakan perusahaan. Tujuan ini harus realistis dan dapat dicapai serta sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Selanjutnya, departemen-departemen yang terlibat dalam proses operasional perusahaan akan membuat proyeksi keuangan berdasarkan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Informasi ini kemudian akan dikumpulkan dan disusun oleh departemen keuangan menjadi satu rencana keuangan yang utuh dan terstruktur.

Terdapat beberapa komponen utama yang tercakup dalam Master Budget, antara lain:

  1. Rencana Penjualan: Merupakan proyeksi pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Rencana ini didasarkan pada analisis pasar, tren penjualan, dan strategi pemasaran yang akan dilakukan.

  2. Rencana Produksi: Merupakan proyeksi jumlah produk yang akan diproduksi dalam satu periode. Rencana ini didasarkan pada rencana penjualan dan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan lain-lain.

  3. Rencana Biaya Produksi: Merupakan proyeksi biaya yang akan dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Rencana ini mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya produksi lainnya.

  4. Rencana Biaya Operasional: Merupakan proyeksi biaya yang akan dikeluarkan untuk menjalankan operasional perusahaan, seperti biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya penelitian dan pengembangan, dan biaya lain-lain.

  5. Rencana Laba Rugi: Merupakan proyeksi laba atau rugi yang akan diperoleh dari aktivitas operasional perusahaan selama satu periode. Rencana ini membandingkan pendapatan dengan biaya untuk mengetahui apakah perusahaan akan memperoleh laba atau mengalami rugi.

  6. Rencana Arus Kas: Merupakan proyeksi aliran kas yang akan masuk dan keluar dari perusahaan selama satu periode. Rencana ini membantu perusahaan dalam mengelola kas yang dimilikinya dan memastikan bahwa kas yang tersedia mencukupi untuk membiayai semua aktivitas operasional.

Master Budget sangat penting bagi perusahaan karena membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat dan mengelola keuangan dengan lebih efektif. Selain itu, rencana ini juga menjadi acuan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi. Dengan memiliki Master Budget yang baik, perusahaan dapat menghindari ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya serta meminimalkan risiko keuangan yang dapat mengancam kelangsungan bisnis.

 

Komponen Master Budget

Anggaran Master terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

  1. Anggaran Pendapatan: Ini mencakup semua sumber pendapatan yang diharapkan oleh organisasi dalam satu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Sumber pendapatan ini dapat berasal dari penjualan produk atau layanan, investasi, dan lainnya.

  2. Anggaran Pengeluaran: Ini mencakup semua biaya yang diharapkan oleh organisasi dalam satu periode waktu tertentu. Biaya ini dapat mencakup gaji karyawan, biaya produksi, biaya pemasaran, biaya operasional, dan lainnya.

  3. Anggaran Modal: Ini mencakup rencana untuk investasi jangka panjang yang diperlukan untuk mengembangkan atau meningkatkan bisnis. Investasi ini dapat berupa pembelian aset tetap, seperti gedung atau mesin, atau investasi pada penelitian dan pengembangan.

  4. Anggaran Kas: Ini mencakup perkiraan arus kas masuk dan keluar dari organisasi dalam satu periode waktu tertentu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa organisasi memiliki cukup kas untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

  5. Anggaran Utang: Ini mencakup semua utang yang diharapkan oleh organisasi dalam satu periode waktu tertentu. Utang ini dapat berasal dari pinjaman bank, obligasi, atau kreditur lainnya.

 

 

Jenis Anggaran dalam Master Budget

  1. Anggaran Penjualan (Sales Budget)

Anggaran penjualan adalah estimasi jumlah produk atau layanan yang akan dijual oleh perusahaan selama periode tertentu. Anggaran ini didasarkan pada informasi historis dan proyeksi pasar. Dari anggaran penjualan, perusahaan dapat menentukan target penjualan, mengalokasikan sumber daya, dan menetapkan strategi pemasaran yang tepat.

  1. Anggaran Produksi (Production Budget)

Anggaran produksi adalah estimasi kebutuhan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik untuk memproduksi jumlah barang yang diinginkan dalam anggaran penjualan. Anggaran ini juga mencakup alokasi biaya produksi yang diperlukan untuk memenuhi target penjualan.

  1. Anggaran Bahan Baku (Materials Budget)

Anggaran bahan baku adalah perkiraan jumlah dan biaya bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Anggaran ini juga mencakup harga bahan baku dan kebutuhan persediaan bahan baku untuk memenuhi target produksi.

  1. Anggaran Tenaga Kerja (Labor Budget)

Anggaran tenaga kerja adalah estimasi biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi barang atau layanan yang diinginkan. Hal ini mencakup gaji, tunjangan, dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi.

  1. Anggaran Overhead Pabrik (Factory Overhead Budget)

Anggaran overhead pabrik adalah perkiraan biaya overhead pabrik yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau layanan yang diinginkan. Overhead pabrik mencakup biaya-biaya seperti listrik, air, pemeliharaan mesin, dan biaya umum lainnya.

  1. Anggaran Biaya Operasional (Operating Expense Budget)

Anggaran biaya operasional mencakup semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya umum lainnya. Anggaran ini juga mencakup biaya-biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi, tetapi masih diperlukan untuk menjalankan operasional perusahaan.

  1. Anggaran Kas (Cash Budget)

Anggaran kas adalah perkiraan arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode tertentu. Anggaran ini memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif, serta membuat keputusan yang lebih baik tentang investasi dan pengeluaran.

 

Pentingnya Master Budget

Master budget sangat penting untuk perencanaan keuangan perusahaan karena:

  1. Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan dan mencapai tujuan keuangan.

  2. Membantu perusahaan mengelola sumber daya dan menghindari pemborosan.

  3. Mendorong koordinasi dan kerjasama antara departemen dalam perusahaan.

  4. Memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan rencana jika terjadi perubahan dalam lingkungan bisnis.

  5. Menunjukkan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan, yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan operasional.

  6. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi masalah keuangan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.

 

Tahapan Penyusunan Master Budget

Ada beberapa tahapan dalam penyusunan master budget yang bisa dilakukan, di antaranya adalah:

  1. Mempersiapkan anggaran pendapatan atau penjualan yang biasanya berisi gambaran pendapatan dari setiap jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam anggaran ini, perlu diprediksi jumlah penjualan dari setiap produk agar dapat menghasilkan pendapatan yang diinginkan.

  2. Setelah mendapatkan hasil anggaran pendapatan, tahap selanjutnya adalah melakukan penyusunan anggaran produksi. Dalam tahapan ini, perlu dijelaskan jumlah unit yang akan diproduksi dari setiap jenis produk untuk memenuhi kebutuhan penjualan perusahaan.

  3. Kemudian, susun anggaran biaya bahan baku langsung, anggaran biaya overhead, dan biaya tenaga langsung. Hal ini penting untuk memperkirakan biaya produksi yang diperlukan dalam proses produksi barang.

  4. Dalam anggaran biaya tenaga langsung, tercantum total jam kerja langsung dan tarif dari tenaga kerja, yang dihitung berdasarkan jam kerja mereka dalam menyelesaikan proses produksi tersebut. Dengan demikian, dapat diketahui estimasi biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja.

  5. Selanjutnya, perlu menghitung anggaran biaya produksi dan anggaran beban pokok penjualan. Dengan menyusun anggaran ini, perusahaan dapat mengetahui estimasi biaya produksi total yang dibutuhkan serta beban pokok penjualan yang akan dikeluarkan.

  6. Setelah itu, susun anggaran biaya non-manufaktur yang meliputi anggaran biaya administrasi dan anggaran biaya pemasaran. Dengan merinci biaya-biaya non-manufaktur ini, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien.

  7. Ketika telah selesai menyusun seluruh anggaran tersebut, tahap selanjutnya adalah menyusun performa, budgeted, dan income statement berdasarkan format laporan laba rugi dari perusahaan. Dengan menyusun laporan keuangan ini, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan serta merencanakan strategi keuangan yang lebih baik untuk periode mendatang.

 

Langkah-langkah Menyusun Master Budget

  1. Menentukan Visi dan Misi Perusahaan

Langkah pertama dalam menyusun master budget adalah menentukan visi dan misi perusahaan. Visi dan misi perusahaan akan menjadi acuan dalam menentukan tujuan dan target yang ingin dicapai dalam jangka waktu satu tahun.

  1. Analisis Tren dan Kinerja Tahun Sebelumnya

Langkah kedua adalah melakukan analisis tren dan kinerja tahun sebelumnya. Dengan melakukan analisis ini, perusahaan dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan pada tahun yang lalu, tren penjualan, laba, dan biaya yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun master budget.

  1. Menetapkan Target Penjualan dan Laba

Setelah melakukan analisis tren dan kinerja tahun sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menetapkan target penjualan dan laba yang ingin dicapai dalam jangka waktu satu tahun. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pertumbuhan pasar, persaingan, dan strategi pemasaran yang akan dilakukan.

  1. Membuat Anggaran Pengeluaran

Langkah berikutnya adalah membuat anggaran pengeluaran yang mencakup biaya-biaya yang diperlukan untuk mencapai target penjualan dan laba yang telah ditetapkan. Biaya-biaya yang perlu dipertimbangkan antara lain biaya produksi, biaya pemasaran, biaya operasional, dan biaya administrasi.

  1. Menyusun Anggaran Modal

Langkah kelima adalah menyusun anggaran modal yang mencakup investasi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan. Anggaran modal juga mencakup rencana pengadaan aset tetap seperti mesin, gedung, dan perlengkapan lainnya.

  1. Membuat Anggaran Kas

Langkah terakhir adalah membuat anggaran kas yang mencatat arus kas masuk dan keluar dari perusahaan dalam jangka waktu satu tahun. Anggaran kas akan membantu perusahaan dalam mengelola keuangan dan memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan operasional.

 

Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Master Budget

  1. Perubahan di Pasar

Perubahan di pasar seperti fluktuasi harga bahan baku atau persaingan yang semakin ketat dapat mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam menyusun master budget.

  1. Perubahan Regulasi

Perubahan regulasi pemerintah juga dapat mempengaruhi keuangan perusahaan, misalnya adanya kenaikan pajak atau perubahan kebijakan impor dan ekspor. Perusahaan perlu memperhatikan perubahan regulasi ini dalam menyusun master budget.

  1. Penyesuaian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang tepat dapat membantu perusahaan mencapai target penjualan dan laba yang telah ditetapkan. Namun, jika strategi pemasaran tidak tepat, hal ini dapat berdampak pada biaya pemasaran yang tinggi dan menurunkan laba perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan penyesuaian strategi pemasaran jika diperlukan.

  1. Proyeksi Pendapatan dan Biaya yang Realistis

Dalam menyusun master budget, perusahaan perlu membuat proyeksi pendapatan dan biaya yang realistis. Hal ini penting agar perusahaan tidak membuat anggaran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang dapat berdampak pada kinerja perusahaan.

 

Kesimpulan

Dengan demikian, master budget memberikan gambaran ringkasan dari berbagai anggaran divisi. Perusahaan menyiapkan anggaran ini setiap bulan, triwulan, atau tahunan berdasarkan kebijakannya. Ini termasuk prakiraan arus kas, laporan laba rugi yang dianggarkan, dan neraca yang diproyeksikan dari suatu entitas. Ini juga disebut sebagai alat perencanaan berkelanjutan di mana kinerja aktual dari berbagai divisi dibandingkan dengan yang dianggarkan, dan varians diidentifikasi. Kemudian, tindakan korektif diambil oleh manajemen untuk meningkatkan perbedaan dan efisiensinya. Ini akan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik. Misalnya, misalkan suatu organisasi memiliki divisi yang tidak menguntungkan, maka dengan bantuan master budget. Dalam hal ini, manajemen memastikan masalah ini dan memperbaikinya tepat waktu. Dengan demikian, ini memfasilitasi perencanaan dalam suatu organisasi.

 

Posting Komentar

Space Iklan Banner